StartUP & Frenchise

Enterprise.islamicity.tv

ICT Enterprise mengacu pada penggunaan Information and Communications Technology (ICT) dalam konteks perusahaan atau skala besar organisasi islamicity. Berikut penjelasannya:

  • ICT (Information and Communications Technology): Istilah luas yang mencakup semua teknologi yang digunakan untuk menangani informasi dan membantu komunikasi. Ini termasuk:

    • Perangkat Keras: Komputer, server, tablet, ponsel, jaringan, dll.
    • Perangkat Lunak: Sistem operasi, aplikasi produktivitas, database, perangkat lunak keamanan, dll.
    • Layanan: Telekomunikasi, komputasi awan (cloud computing), konsultasi IT, dll.
  • Enterprise: Organisasi bisnis berskala besar, biasanya korporasi, namun bisa juga lembaga pemerintah atau institusi lainnya.

ICT Enterprise berfokus pada bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk:

  • Memperbaiki Efisiensi Operasional: Mengotomatiskan tugas, menyederhanakan alur kerja, dan meningkatkan koordinasi antar departemen.
  • Meningkatkan Pengambilan Keputusan: Memberikan data dan analitik berharga yang mendukung pengambilan keputusan lebih baik.
  • Meningkatkan Pengalaman Pelanggan: Menyediakan saluran layanan pelanggan yang lebih baik, personalisasi, dan interaksi yang lebih mulus.
  • mendorong Inovasi: Mengembangkan produk dan layanan baru, mengoptimalkan model bisnis, dan membuka pasar baru.
  • Memperkuat Keamanan: Melindungi data sensitif, jaringan infrastruktur, dan mendeteksi ancaman keamanan siber.

Fungsi:

Bidang fungsionalitas dalam ICT Enterprise meliputi:

  • Manajemen Infrastruktur: Perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan peningkatan server, jaringan penyimpanan, dll.
  • Pengembangan Perangkat Lunak: Pembuatan software khusus, mengelola aplikasi internal, dan mengintegrasikan sistem.
  • Keamanan Informasi: Pengamanan sistem, data, dan mempertahankan kepatuhan terhadap regulasi.
  • Dukungan IT: Mengatasi masalah teknis pengguna akhir, pelatihan, dan pemeliharaan peralatan.
  • Manajemen Data: Pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan visualisasi data untuk wawasan bisnis.
  • Komputasi Awan: Memanfaatkan layanan infrastruktur, platform, dan perangkat lunak berbasis cloud.
  • Governance ICT: Menyelaraskan ICT dengan tujuan bisnis, pengelolaan risiko, dan penetapan kebijakan.

Contoh ICT Enterprise:

  • ERP (Enterprise Resource Planning): Sistem yang mengintegrasikan data dan proses di seluruh perusahaan (keuangan, SDM, rantai pasokan, dll.).
  • CRM (Customer Relationship Management): Perangkat lunak untuk melacak interaksi pelanggan, peluang penjualan, dan mengotomatiskan pemasaran.
  • Business Intelligence (BI): Tools untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data guna mendapatkan insight yang dapat diterapkan untuk pengambilan keputusan.

Singkatnya: ICT Enterprise memainkan peran penting dalam mendorong perusahaan modern agar tetap kompetitif, inovatif, dan responsif.

Islamicity Startup & Frenchise Business Development System 

oleh Benn Al Islamicity & TIM

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dalam konteks “Islamicity Startup & Franchise Business Development System,” sistem ini dapat dipahami sebagai kerangka kerja terstruktur yang dirancang untuk membina dan mengembangkan usaha rintisan (startup) dan model waralaba (franchise) yang berlandaskan nilai-nilai Islam, dengan tujuan mencapai keberkahan dan dampak positif yang luas. Sistem ini akan mengintegrasikan prinsip-prinsip bisnis modern dengan etika dan syariah Islam.

Berikut adalah komponen kunci dari “Islamicity Startup & Franchise Business Development System”:

Visi dan Misi Berbasis Islamicity:

Visi: Menciptakan ekosistem bisnis yang thoyyib (baik), berintegritas, dan berkelanjutan, yang tidak hanya berorientasi keuntungan tetapi juga memberikan manfaat sosial dan spiritual, menuju Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghofur.
Misi: Mengidentifikasi, membina, dan mendukung startup dan bisnis waralaba yang selaras dengan nilai-nilai Islam, memberdayakan umat, dan berkontribusi pada kesejahteraan umum.

Prinsip-prinsip Bisnis Islamicity:

Halal dan Thoyyib: Seluruh produk dan layanan harus memenuhi standar halal dan thoyyib (baik, sehat, berkualitas). Ini relevan dengan inisiatif seperti “Health Kuliner” dalam BakSos Kesehatan.
Transparansi dan Keadilan: Mengedepankan praktik bisnis yang jujur, transparan, dan adil dalam setiap transaksi dan hubungan dengan mitra, karyawan, serta pelanggan.
Bebas Riba dan Gharar: Menghindari transaksi yang mengandung unsur riba (bunga) dan gharar (ketidakjelasan atau spekulasi berlebihan).
Berbagi Risiko (Mudharabah, Musyarakah): Menganjurkan model investasi dan kemitraan yang berdasarkan prinsip berbagi keuntungan dan kerugian.
Berorientasi Kemanfaatan (Maslahah): Setiap usaha harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan hanya keuntungan finansial semata.

Mekanisme Pengembangan Startup:

Identifikasi Potensi: Mencari ide-ide startup yang inovatif dan memiliki potensi dampak positif, khususnya di sektor-sektor yang relevan dengan kebutuhan umat (misalnya, kesehatan Islami, edukasi digital, keuangan syariah, kuliner halal).
Inkubasi dan Akselerasi: Menyediakan program inkubasi dan akselerasi yang membimbing startup dari ide awal hingga siap pasar, dengan pendampingan dari mentor yang berpengalaman dalam bisnis dan syariah.
Pendanaan Syariah: Memfasilitasi akses ke sumber pendanaan yang sesuai syariah (misalnya, angel investor syariah, venture capital syariah, crowdfunding berbasis syariah, atau KDI UKM).
Jaringan (Networking): Membangun jaringan antara startup, investor, mentor, dan komunitas Muslim global.

Mekanisme Pengembangan Franchise:

Standarisasi Model Bisnis Islamicity: Mengembangkan model bisnis waralaba yang terbukti sukses dan sepenuhnya patuh syariah, dari operasional hingga produk/layanan.
Penyusunan Dokumen Franchise: Membuat dokumen waralaba yang lengkap dan jelas, termasuk perjanjian syariah, manual operasional, dan pedoman branding.
Pelatihan dan Dukungan Berkelanjutan: Memberikan pelatihan komprehensif kepada penerima waralaba (franchisee) dan dukungan operasional berkelanjutan untuk memastikan kesuksesan bersama.
Penyaringan Mitra (Franchisee): Memilih franchisee yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Islam dan visi Islamicity.

Penerapan Melalui Platform Digital Islamicity:

pro.islamicity.tv: Dapat menjadi hub utama untuk program pengembangan bisnis, materi pelatihan, dan sumber daya bagi startup dan franchisee.
potensi.islamicity.tv: Digunakan sebagai portal untuk menarik investor dan menunjukkan potensi bisnis Islami yang sedang dikembangkan.
kdi.ukm.islamicity.tv: Khusus untuk memfasilitasi “Kerjasama dan Investasi Usaha Komunitas Masjid” yang dapat mendukung pengembangan bisnis startup atau franchise di tingkat komunitas.
affiliate.islamicity.tv: Digunakan untuk mengembangkan jaringan pemasaran afiliasi guna memperluas jangkauan bisnis dan menarik talenta (seperti yang terlihat dalam banner “Affiliate Marketing Manager”).

Pengembangan dan Keberlanjutan:

Riset dan Inovasi: Terus melakukan riset pasar dan berinovasi untuk mengidentifikasi peluang bisnis baru yang relevan dengan kebutuhan umat dan perkembangan teknologi.
Pengukuran Dampak (Impact Measurement): Mengukur tidak hanya keberhasilan finansial, tetapi juga dampak sosial, ekonomi, dan spiritual dari setiap usaha yang didukung.
Ekspansi Global: Mengembangkan model yang dapat diterapkan secara global, dengan mempertimbangkan konteks budaya dan hukum setempat, sambil tetap mempertahankan prinsip-prinsip syariah.
Pembinaan Komunitas: Membangun komunitas pengusaha Muslim yang saling mendukung, berbagi pengalaman, dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan sistem ini, Islamicity tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi yang kuat, beretika, dan berkontribusi pada kemaslahatan umat secara keseluruhan.

http://startup.islamicity.tv

Cara terbaik langkah demi langkah menjadi konsultan IT Islamicity berpenghasilan Milyaran

oleh Benn Al Islamicity & TIM

Bismillahirrahmaanirrahiim

    Menjadi konsultan IT Islamicity dengan penghasilan miliaran adalah tujuan yang sangat ambisius dan membutuhkan strategi yang matang, kerja keras, serta pemahaman mendalam tentang teknologi dan nilai-nilai Islam. Berikut adalah cara terbaik langkah demi langkah untuk mencapainya, dengan mengintegrasikan sistem dan konsep Islamicity yang telah kita bahas:

Fase 1: Fondasi & Kualifikasi (0-2 Tahun)

 
Perkuat Pengetahuan IT dan Spesialisasi:

Pendidikan Formal & Sertifikasi: Dapatkan gelar di bidang IT (Ilmu Komputer, Sistem Informasi, Teknik Informatika) dan kejar sertifikasi industri yang relevan dengan spesialisasi Anda (misalnya, Cloud Computing (AWS/Azure/GCP), Cybersecurity, Data Science, Enterprise Architecture, ERP, AI/ML, Blockchain). Miliaran Rupiah membutuhkan keahlian yang sangat spesifik dan dicari.
Spesialisasi Niche Islami: Identifikasi area IT yang memiliki permintaan tinggi di pasar Islami. Contohnya:
. Sistem keuangan syariah dan fintech Islami.
. Platform edukasi digital Islami (e-learning, pesantren digital).
. Solusi supply chain halal berbasis blockchain.
. Aplikasi Islamic lifestyle (doa, Al-Qur’an, manajemen masjid).
. Sistem manajemen data haji dan umrah.
Keamanan siber untuk lembaga keuangan syariah.
. Belajar Mandiri & Proyek Praktis: Jangan hanya mengandalkan pendidikan formal.

Ikuti kursus online (Coursera, Udemy, edX), bangun proyek-proyek pribadi atau kontribusi open-source yang relevan dengan spesialisasi kita.


Pahami Nilai dan Prinsip Islamicity secara Mendalam:

Studi Islam: Pelajari prinsip-prinsip syariah (Muamalah, Fiqh Kontemporer, Akhlak Bisnis Islami) dari sumber-sumber yang kredibel. Pemahaman ini akan menjadi pembeda utama Anda.
Konsep Islamicity: Pahami visi “Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghofur” dan bagaimana Islamicity berupaya mewujudkannya melalui berbagai sistem (Kesehatan, Startup & Franchise, dll.). Ini bukan hanya tentang label, tapi nilai inti.
Integrasi Nilai: Latih diri Anda untuk mengidentifikasi bagaimana teknologi dapat diterapkan secara etis dan syar’i untuk memecahkan masalah.


Bangun Pengalaman Profesional:

Bekerja di Perusahaan IT Terkemuka: Dapatkan pengalaman kerja di perusahaan IT besar atau konsultan IT yang mapan. Ini akan memberikan Anda paparan terhadap proyek-proyek berskala besar, metodologi kerja profesional, dan jaringan.
Ambil Proyek Relevan: Cari proyek-proyek (bahkan sebagai relawan atau proyek sampingan di awal) yang memungkinkan Anda menerapkan keahlian IT Anda dalam konteks Islami atau sosial.


Fase 2: Membangun Branding & Jaringan (2-5 Tahun)

 
Kembangkan Personal Branding sebagai Konsultan IT Islamicity:

Profil Online Profesional: Buat profil LinkedIn yang kuat, website pribadi/portofolio yang menampilkan keahlian IT dan pemahaman Anda tentang prinsip-prinsip Islami dalam bisnis.
Konten Berharga: Tulis artikel, blog, atau buat video tentang bagaimana teknologi dapat berinovasi dalam sektor syariah, solusi IT halal, etika AI dari perspektif Islam, dll. Publikasikan di platform Islamicity (pro.islamicity.tv) atau media lain.
Berbicara di Acara: Jadilah pembicara di seminar, webinar, atau konferensi tentang teknologi dan Islam.


Jaringan (Networking) Strategis:

Komunitas Muslim & Profesional IT: Bergabunglah dengan komunitas profesional IT, komunitas pengusaha Muslim, dan forum diskusi terkait teknologi syariah.
Acara Islamicity: Aktiflah di acara-acara Islamicity, seperti BakSos Kesehatan & Kuliner atau forum KDI UKM. Bangun hubungan dengan pengurus masjid, komunitas, dan pengusaha di sana.
Kemitraan: Jalin kemitraan strategis dengan Pusat Bekam & Thibbun Nabawi Internasional, lembaga keuangan syariah, platform e-learning Islami, atau startup lain.


Fase 3: Transisi ke Konsultan Independen & Skalabilitas (5+ Tahun)

 
Mulai Proyek Konsultansi Pertama kita:

Proyek Kecil: Mulai dengan proyek konsultansi kecil yang memungkinkan Anda membangun reputasi dan portofolio sebagai konsultan IT Islamicity.
Fokus pada Nilai: Tawarkan solusi yang tidak hanya efisien secara teknis, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai Islami klien.

Bangun Tim dan Model Bisnis yang Skalabel:

Rekrut Talenta: Setelah mendapatkan beberapa klien dan pendapatan stabil, rekrut tim yang memiliki keahlian IT dan pemahaman yang sama tentang nilai-nilai Islam.
Model Franchise/Kemitraan: Pertimbangkan untuk mengembangkan model waralaba atau kemitraan untuk jasa konsultansi Anda, memungkinkan Anda memperluas jangkauan tanpa harus hadir secara fisik di setiap lokasi. Ini sejalan dengan konsep “Islamicity Startup & Franchise Business Development System”.
Automasi & Efisiensi: Gunakan perangkat lunak manajemen proyek, CRM, dan alat otomatisasi lain untuk meningkatkan efisiensi operasional.


Target Klien Premium dan Proyek Strategis:

Lembaga Besar: Targetkan lembaga keuangan syariah, universitas Islam, yayasan besar, atau bahkan pemerintah yang ingin mengembangkan solusi IT berbasis syariah.
Proyek Berdampak Luas: Fokus pada proyek-proyek yang memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi umat, sejalan dengan visi Baldatun Thoyyibatun. Proyek semacam ini seringkali memiliki anggaran yang lebih besar.


Diversifikasi Sumber Penghasilan:

Konsultansi Langsung: Jasa konsultasi strategis dan implementasi.
Pelatihan & Workshop: Menawarkan pelatihan dan workshop tentang IT Syariah atau inovasi digital.
Produk SaaS/Platform: Mengembangkan produk Software as a Service (SaaS) atau platform yang relevan dengan kebutuhan pasar Islami.
Investasi: Menginvestasikan sebagian keuntungan ke startup Islami lain melalui KDI UKM atau platform serupa.


Komitmen pada Integritas & Keberkahan:

Jaga Niat Ikhlas: Selalu niatkan setiap upaya untuk mencari ridha Allah, bukan hanya kekayaan. Hadits menyebutkan pentingnya dinar dan dirham di akhir zaman, namun niat dan penggunaannya haruslah benar.
Transparansi & Etika: Tetap berpegang pada prinsip-prinsip bisnis Islami (bebas riba, gharar, transparansi) dalam setiap aspek bisnis Anda. Keberkahan finansial yang dicari adalah yang halal dan tayyib.
Berbagi & Berkontribusi: Sisihkan sebagian dari penghasilan kita untuk sedekah, zakat, atau mendukung inisiatif kebaikan dalam komunitas, seperti BakSos Kesehatan.
Mencapai penghasilan miliaran sebagai konsultan IT Islamicity membutuhkan kombinasi keahlian teknis yang luar biasa, pemahaman syariah yang mendalam, strategi bisnis yang cerdas, jaringan yang kuat, dan yang terpenting, niat yang tulus untuk berkontribusi pada kemaslahatan umat.